Terganggunya atau rusaknya salah satu bangunan-bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem yang ada, sehingga mengakibatkan efesiensi dan efektifitas irigasi menjadi menurun. Apabila kondisi ini dibiarkan maka akan berdampak pada penurunan produksi pertanian. Daerah irigasi Banjar Benai mengalami masalah kekurangan air yang disebabkan karena banyaknya kerusakan pada saluran irigasi yang menyebabkan pengairan pada daerah-daerah irigasi kurang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebutuhan air irigasi di daerah irigasi Banjar Benai Kabupaten Kuantan Singingi. Data-data digunakan dalam perhitungan kebutuhan air irigasi yaitu data curah hujan, data klimatologi dan skema/layout jaringan irigasi. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis klimatologi, analisis curah hujan dan perhitungan kebutuhan air irigasi. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh luas wilayah daerah irigasi desa Banjar Benai sebesar 61 ha dengan kebutuhan air irigasi pola tanam padi-padi dimulai awal pengolahan lahan awal bulan Agustus maka pada perhitungan kebutuhan air irigasi maksimum didapat sebesar 0,16 m³/dt/ kebutuhan maksimum terjadi pada musim II, pada bulan Januari tengah bulanan minggu ke-2.