Zakat adalah instrument penting dalam ekonomi islam, zakat harus dikelola secara melembaga sesuai dengan syari’at Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi, dan akuntabilitas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat, salah satunya yaitu zakat mal. Menurut Undang-Undang No.38 Tahun 1999 dan diperbaharui oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Bahwa zakat harus dibayarkan ke UPZ Kecamatan yang dibentuk oleh BAZNAS Kabupaten,Namun di Kelurahan Muaralembu Zakat Mal dibayarakan ke PAZ Mesjid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan zakat mal (zakat harta) di Kelurahan Muaralembu dan fakor faktor yang mempengaruhi muzzaki berzakat ke UPZ Kecamatan Singingi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi kemudian menganalisisnya melalui penyajian data dan pembuatan kesimpulan. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan zakat mal di Kelurahan Muaralembu adalah dengan membayar dana zakat ke Panitia Amil Zakat (PAZ) masjid yang terdiri dari Masjid Al-Muttaqin dan Masjid Taqwa dengan menggabungkan dana penerimaan zakat dari 2 masjid tersebut yang kemudian disalurkan ke Mustahik yang ada di Kelurahan Muaralembu saja.Jumlah Asnaf yang ada 5 asnaf, Fisabilillah (Rp 346 000), Ibnu Sabil (Rp 692 000) ,Fakir (Rp 1 245 000), Miskin (Rp 1 298 000), dan Amil (Rp 562 000). Sedangkan faktor yang mempengaruhi muzzaki berzakat ke UPZ Kecamatan Singingi adalah adanya kekhawatiran masyarakat terhadap UPZ karena ragu uang zakat tidak akan sampai kepada yang berhak, Faktor Religiusitas (Masyarakat merasa lebih afdhal memberikan zakat langsung kepada mustahiq) dan Nampak siar islam dari pembayaran zakat Mal tesebut, dan Faktor kebiasaan atau turun temurun dari mulai