Penelitian ini dilatarbelakangi oleh dituangkannya keterampilan berpikir kritis ke dalam implementasi Kurikulum 2013 untuk memberdayakan semua potensi yang dimiliki peserta didik di Kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Benai. Namun meski telah menerapkannya, justru ditemukan gejala-gejala sebagai berikut: (1) Beberapa siswa tidak menguraikan jawaban yang lebih rinci ketika diberi pertanyaan oleh guru tentang materi pembelajarannya meskipun mampu menjawab pertanyaan tersebut, (2) Ditemukan siswa yang menjawab pertanyaan pertanyaan tidak sesuai arahan pada soal, (3) Siswa lebih banyak menerima pendapat daripada berargumentasi, (4) Siswa cenderung tidak tanggap ketika diberi kesempatan oleh guru untuk mengkritisi pernyataan temannya tentang materi pembelajaran di kelas, (5) Belum adanya pengukuran tingkat keterampilan berpikir kritis siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Keterampilan Berpikir Kritis siswa kelas XI MIPA 3 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri 1 Benai. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 3 di SMA Negeri 1 Benai. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles and Huberman. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa Keterampilan Berpikir Kritis siswa kelas XI MIPA 3 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri 1 Benai secara umum telah dapat dikatakan ―baik‖. 16 dari 24 indikator telah terpenuhi sesuai dengan teori. Hanya ada satu sub variabel yang paling bermasalah yaitu ―Keterampilan Menganalisis‖ di mana empat dari lima indikatornya belum terpenuhi sesuai teori.