Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya etika siswa kelas V,
rendahnya kemampuan siswa terkait pembelajaran PAI secara mandiri,
rendahnya rasa saling menghargai siswa, rendahnya rasa peduli dan adanya
kesenjangan antara penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di
SDN 006 Pangkalan Indarung. Padahal penguatan tersebut adalah
penyempurnaan dari pendidikan karakter dan Pancasila sendiri sebagai dasar
negara. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dan Budi
Pekerti Dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Di Kelas V
SDN 006 Pangkalan Indarung Kec. Singingi Kab. Kuantan Singingi.
Penelitian ini berjenis kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun yang menjadi subjek
penelitian adalah peran guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di
SDN 006 Pangkalan Indarung dalam mengimplementasikan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada siswa kelas V. Berdasarkan hasil
analisis terhadap data penelitian ini, maka dapat di simpulkan bahwa Peran
Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila di Kelas V SDN 006 Pangkalan Indarung Kec.
Singingi Kab. Kuantan Singingi secara umum dapat dikatakan baik. Hal ini
dikarenakan tiga dari lima sub variabel penelitian ini sudah ideal dan sesuai
dengan teori. Namun masih sangat perlu adanya perbaikan sekaligus
peningkatan pada dua sub variabel yang belum ideal dan sesuai dengan
teori, yaitu “Peran Guru sebagai Perencana” dan Peran Guru sebagai
Moderator”. Pada Sub variabel Guru sebagai Perencana, sebenarnya
terdapat satu indikator yang sudah terpenuhi dan sesuai dengan teori.
Namun terdapat tiga indikator lainnya yang masih belum terpenuhi dan
sesuai dengan teori. Adapun pada sub variabel Peran Guru sebagai
Moderator, telah terdapat satu indikator yang terpenuhi dan sesuai dengan
teori. Namun pada indikator guru bertanggung jawab dalam kegiatan P5
(Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) masih belum dapat dikatakan
terpenuhi dan sesuai dengan teori.