Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya harta wakaf yang ada di
Kecamatan Gunung Toar pada umumnya berupa tanah dan sebagian tanah
tersebut hanya dipergunakan untuk sarana ibadah kemudian sekolah ataupun
sarana sosial masyarakat yang bernilai ibadah. Selanjutnya dari tanah wakaf
yang ada di Kecamatan Gunung Toar hanya sebagian yang sudah memliki
sertikat dan sebagian masih belum memiliki sertifikat. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peran dan fungsi nazhir dalam mengoptimalisasikan
pengelolaan harta wakaf di Kecamatan Gunung Toar. Populasi dalam penelitian
ini adalah nazir di Kecamatan Gunung Toar dengan 50 responden dan penentuan
sampel dengan menggunakan teknik sampling. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif, adapun teknik pengumpulan
data menggunakan Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Serta data
dianalisa secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis non statistik.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran dan fungsi nazir dalam
melakukan pengadministrasian harta benda wakaf 100 % nazir sudah membuat
laporan keuangan untuk memudahkan dalam menjalankan tugasnya. Dalam
mengelola harta benda wakaf baik itu aset wakaf yang sudah bersertifikat
ataupun yang belum bersertifikat 100 % nazir sudah mengelola sesuai dengan
tujuan, fungsi peruntukannya. Sedangkan dalam mengawasi dan melindungi
harta benda wakaf masih 50 % nazir yang belum mengurus akta ikrar wakaf
karena beberapa tanah wakaf yang didaftarkan atas nama orang yang sudah
meninggal, maka harus meminta persetujuan dari ahli waris. Dan dalam
melaporkan pelaksanaan tugas kepada BWI 100 % belum adanya pelaporan
tugas oleh nazhir yang ada di Kecamatan Gunung Toar kepada Badan Wakaf
Indonesia (BWI) disebabkan karena kurangnya sosialisasi, pelatihan atau
pembinaan yang diberikan oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI).