Tomat termasuk komoditi yang cukup strategis, karena hampir semua masyarakat
Indonesia mengkonsumsinya. Hidroponik merupakan praktik budidaya tanaman
tanpa tanah (soiless culture). Sistem irigasi tetes merupakan sistem yang sering
digunakan untuk saat ini. Sistem ini lebih menekan pada tingkat keefektifan serta
keefisienan air irigasi yang di aplikasikan pada lahan budidaya. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui respon setiap varietas terhadap nutrisi AB mix dan untuk
mendapatkan varietas terbaik yang dibudidayakan dengan hidroponik sistem drip.
Penelitian dilaksanakan di rumah kasa di Desa Jake Kecamatan Kuantan Tengah
Kabupaten Kuantan Singingi. Waktu penelitian dilakukan bulan Januari sampai
dengan april 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) Non Faktorial yaitu perlakuan varietas tomat (B) yang terdiri dari
4 taraf. Faktor B (perlakuan varietas tomat) terdiri dari 4 taraf. B1= Servo F1, B2=
Gustavi F1, B3= Rempai, B4= Karuna. Setiap perlakuan diulang 5 kali sehingga
terdapat 20 plot percobaan dalam 1 plot terdapat 4 tanaman, semua dijadikan
tanaman sample. Dengan demikian jumlah tanaman keseluruhan adalah 80
tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: uji beberapa varietas tomat
memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah tangkai buah
pertanaman, jumlah buah pertanaman, berat buah pertanaman, berat buah per
buah. Perlakuan terbaik terdapat pada B2 (Gustavi F1) dengan tinggi tanaman
154,95 cm, berat buah pertanaman 1673,40 gram, dan berat buah per buah 55,78
gram