Penelitianinidilatarbelakangi oleh praktekjualbelibuah-buahan di pohon di
Desa Bandar Alai Kari Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi
yang dilakukansejaktahun 2019 sampaisekarang. Jualbelibuah-buahan di
pohoninibermulaketikapembeliinginmendapatkanbarangataubuah
yang
akandijualnantimakapembelimencaribarangdagangannyadengancaramelakukanjua
lbelibuah-buahan di pohon. Namun masih banyak masyarakat yang tidak
mengetahui cara praktek jual beli yang sesuai dengan rukun dan syarat menurut
fiqh muamalah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktek jual beli buah
buahan di pohon di Desa Bandar Alai Kari dan bagaimana tinjauan fiqh
muamalah tentang praktek jual beli buah-buahan di pohon di Desa Bandar Alai
Kari. Penelitian ini dilakukan wawancara dengan masyarakat Desa Bandar Alai
Kari sebanyak 5 orang penjual dan 3 orang pembeli. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi, wawancaradan dokumentasi. Dan dianalisa
secara deskriptif kualitatif.
Dari hasil penelitian Praktik Jual Beli Buah-Buahan di Desa Bandar Alai
Kari yaitu dimana pedagang atau pembeli melihat langsung buah-buahan yang
masih menjadi putik untuk di petik pada saat sudah tua atau masak. Dan apabila
terjadi akad jual beli maka semua buah-buahan yang ada di pohon tersebut sudah
sepenuhnya milik si pembeli. Tinjauan Fiqh Muamalah tentang Praktik Jual Beli
Buah-Buahan di pohon ini yaitu belum sepenuhnya sesuai dengan rukun dan
syarat jual beli. Didalam pelaksanaan pengambilan barangnya ada kejanggalan,
danitu akan menjadikan jual beli itu tidak sah. Dikarenakan kualitas dan kuantitas
barang sudah berbeda pada saat dibeli. Maka dikatakan bahwa jual beli buah
buahan di pohon di Desa Bandar Alai Kari adalah tidak sah.